Way Kanan, aspirasilampung.com–Sembilan kampung di Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Lampung, menggelar Bursa Gerakan Anti Stunting pada Rabu, 5 Juni 2024. Acara yang diinisiasi oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) ini dilaksanakan di Halaman Kecamatan Buay Bahuga. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Satgas Stunting Kabupaten Way Kanan Saipul, S.Sos., M.I.P., Korkab TPP Kabupaten Way Kanan Bambang Susilo, S.AN, Camat Buay Bahuga Edi Alamsyah, S.E., Kepala Kampung se-Kecamatan Buay Bahuga, serta jajaran Forkopimcam Buay Bahuga.
Kegiatan ini didukung oleh lima stand utama, yaitu Stand Kementerian Agama, Stand UPT Puskesmas, Stand Pertanian, Stand UPTKB, dan Stand Donor Darah. Setiap stand menawarkan berbagai program edukatif dan layanan kesehatan kepada masyarakat. Seluruh anak balita, ibu hamil, dan remaja putri dari sembilan kampung hadir dalam acara ini, memperlihatkan penampilan atau demo yang disajikan oleh masing-masing stand.
Selain itu, berbagai kegiatan menarik seperti pembagian makanan tambahan gratis, tablet tambah darah gratis, cek kesehatan gratis, demo memasak makanan sehat, dan lain-lain turut memeriahkan acara.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Saptanyo Sayuti menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kepala kampung se-Buay Bahuga yang telah memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya acara ini. “Kami sangat berterima kasih kepada seluruh kepala kampung di Kecamatan Buay Bahuga yang telah memberikan support penuh sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik. Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, acara ini tidak akan mungkin berjalan dengan sukses,” ujar Saptanyo Sayuti.
Camat Buay Bahuga, Edi Alamsyah, S.E, menjelaskan bahwa kegiatan bursa ini merupakan model kedua dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPK) yang dilakukan tanpa melalui jalur musrenbang. “Dengan metode ini, kepala kampung serta Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dapat langsung menyepakati menu-menu program yang dianggap cocok untuk dilaksanakan di kampungnya. Ketertarikan kepala kampung dalam mengambil keputusan menu program sangat dipengaruhi oleh kepiawaian stand dalam menjelaskan menu program yang ditawarkan,” ujar Edi Alamsyah.
Ketua Satgas Stunting Kabupaten Way Kanan, Saipul, S.Sos., M.I.P, menambahkan bahwa acara ini merupakan yang pertama kali diadakan di Lampung dan memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. “Pemanfaatan dana desa menjadi lebih maksimal dengan lima sasaran utama stunting, termasuk remaja hamil. Dampak buruk stunting seperti perkembangan fisik dan otak yang tidak optimal harus kita cegah. Dua faktor ini sangat penting untuk mendukung pendidikan yang baik, sehingga kita harus memutus rantai stunting di kalangan remaja putri,” jelas Saipul.
Dalam sambutannya, Korkab TPP Kabupaten Way Kanan, Bambang Susilo, S.AN, menjelaskan bahwa pelaksanaan percepatan penurunan stunting meliputi berbagai kelompok sasaran. “Kelompok sasaran dalam upaya percepatan penurunan stunting mencakup remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 hingga 59 bulan. Semua kelompok ini harus mendapatkan perhatian khusus karena mereka adalah kunci dalam memutus mata rantai stunting di masyarakat,” kata Bambang Susilo.
Melalui Bursa Gerakan Anti Stunting ini, diharapkan kampung-kampung di Kecamatan Buay Bahuga dapat memilih dan mengimplementasikan program-program yang efektif untuk mencegah dan mengurangi angka stunting, serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
(Amir/Tim).