Lampung Selatan, aspirasilampung.com– Masyarakat Kecamatan Palas, Lampung Selatan, mengeluhkan kelangkaan dan lonjakan harga gas LPG 3 kg yang mencapai Rp 27 ribu per tabung, bahkan di tingkat pangkalan harga mencapai Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu. Kondisi ini dilaporkan pada Kamis, (8-8-2024).
Kelangkaan gas LPG ini membuat masyarakat semakin resah, mengingat gas LPG 3 kg merupakan kebutuhan sehari-hari yang sangat penting. Menanggapi situasi tersebut, Didi Herwanto, selaku Infokom dari Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Provinsi Lampung, menekankan pentingnya tindakan segera dari pemerintah.
“Kelangkaan gas LPG ini sangat meresahkan masyarakat, terutama karena gas ini merupakan kebutuhan pokok. Beberapa warga terpaksa membeli dengan harga eceran yang sangat tinggi. Pemerintah harus segera menelusuri penyebab kelangkaan ini dan mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya,” tegas Didi Herwanto.
Didi juga menyatakan bahwa harga gas LPG seharusnya stabil di tingkat pangkalan, karena distribusi dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan. Ia mencurigai bahwa lonjakan harga disebabkan oleh tindakan tidak bertanggung jawab dari oknum pengecer dan agen penimbun.
“Untuk mengatasi masalah ini, saya meminta pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan inspeksi mendadak di lapangan. Langkah ini penting untuk menertibkan agen dan pengecer, serta menindak tegas mereka yang terbukti menimbun atau menjual gas dengan harga di atas ketentuan,” tambah Didi.
Harapan masyarakat kini terletak pada pemerintah provinsi Lampung dan pemerintah daerah Lampung Selatan untuk segera mengatasi kelangkaan gas LPG ini dan memastikan distribusi yang lebih baik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang wajar.(Tim).